Sabtu, 21 Mei 2016

Kepada Lembah Mawar

Kepada Lembah Mawar
(Memang itulah aroma-Mu tumpah ke kalbu)

Telah mereka bawa berita luka
Kau terkapar - sedih dihiris
Kata-kata hanya debu di panas kering. Bila
Pintu ditutup. Di corong asap - muncul kabut ungu!
Sekolam hitam air mata. Sekering daun-daun melayang
Kau dengarkah gendang dipalu oleh tangan tak bermaya
Kilau fatamorgana tak bisa memberikan setitis air.

Saudaraku,
Tiuplah aroma attar itu
Dari Lembah Subur-Mu
Hanya setitis bagai air mata dulu
Tumpah ke setanganku!

Di situ zaman itu - Lembah yang dikunjungi
Pengembara tak mengenal lelah tak menemui garis akhir
Datang dan pergi melewati. Melewati batas pelangi.

Air Kasih tak kering. Tak mana Lembah
Kalau jubahnya basah menakung darah yang tumpah!

Attar Mawarkah
Mengembang cepat
Hingga mereka lupa - luka di dada.

April 1985

Tidak ada komentar:

Posting Komentar